Cara Menentukan Niche Blog yang Menghasilkan (2024)

Bagaimana cara menentukan niche blog yang menghasilkan tidak lepas dari riset keyword. Riset keyword adalah salah satu langkah awal dalam membuat blog. Kita akan pelajari caranya di artikel ini. Selain itu ada beberapa hal penting dalam menentukan niche blog dan beberapa tips yang bisa dijadikan bahan brainstorming sebelum anda membuat blog. Yuk mulai.

Disclaimer: Artikel ini terdapat beberapa link affiliate. Anda akan mendapatkan diskon khusus untuk setiap produk yang saya rekomendasikan. Link tersebut merupakan tools dan software terbaik yang anda perlukan untuk memulai blog yang sukses.

1. Cara Menentukan Niche Blog

Kebanyakan artikel tips-tips blogging menyarankan anda memulai blog dengan topik yang sesuai passion atau hobby. Kalau sesuai dengan passion, anda akan konsisten dalam membangun blog. Idealnya topik blog harus sesuai dengan passion, skill, dan pengalaman anda. Ada yang kurang? Ya! Monetization Potential.

cara menentukan niche blog

Satu hal yang “menampar” saya tentang blogging: dalam membangun blog, uang mendatangkan passion, bukan sebaliknya. Well, kalo kamu gimana?

Tidak sedikit orang memilih topik blog berdasarkan passion dan sukses, tapi mayoritas gagal mendatangkan trafik dan tidak menghasilkan uang. Gagal besar. Banyak blog yang berakhir “sekedar hobby”. Biar tidak bernasib seperti “hobby-bloggers”, kita akan belajar cara membuat blog layaknya bisnis real yang sangat profitable. Inilah mengapa kita perlu paham dulu bagaimana cara menentukan niche blog agar blog yang kita buat bisa jadi aset yag menghasilkan.

Sebelum belajar cara menentukan niche blog, ini beberapa keunggulan mengapa menggunakan nama anda sebagai domain:

  • Kebebasan untuk “kamu banget”.
  • Anda dapat melakukan testing ide konten yang akan dipublish.
  • Membangun Trust dengan muncul sebagai figur personal.
  • Membangun influence yang kuat.
  • Blog anda nantinya akan menjadi resume yang menunjukan pengalaman berkecimpung dalam niche yang anda pilih.

Tentukan nama anda sebagai domain. Lanjut.

Next, kita akan menentukan niche bukan berdasarkan hobby atau passion, tapi dari faktor utama berikut:

  • Potensi Pendapatan Audiens.
  • Potensi Affiliate Marketing.
  • Pengaruh Profesional.
  • Riset Keyword.

1. Potensi Pendapatan Audiens

Temukan hal dimana anda memahami dan dapat membantu audiens memecahkan masalahnya. Tidak hanya memecahkan masalah, anda juga menentukan bahwa audiens mau dan mampu mengeluarkan biaya untuk memecahkan masalahnya.

Caranya? Banyak. Tapi yang sudah saya terapkan adalah dengan memposisikan diri kita sebagai audiens tersebut. Coba temukan permasalahan yang kita mencari jawabannya di internet. Paham ya.

Sebagai contoh blog saya ini:

Beberapa tahun mengenal blogging dan sibuk testing sana-sini tentang “make money online”, akhirnya saya memulai personal blog dan tergabung dalam mini agensi digital yang melayani pembuatan website. Ilmu per-website-an bertambah, mulai serius untuk membangun blog sebagai aset digital, gak sekedar punya-punyaan. Disini saya mulai menjadi audiens yang saya sebutkan tadi.

Saya beberapa waktu lalu adalah audiens saya saat ini, dengan parameter:

  • Usia 23-40.
  • Fresh graduate dan karyawan yang mencari income stream tambahan, atau yang sudah jenuh “pergi pagi-pulang malam”.
  • Mau belajar dan take action.
  • Chance seeker, rasa ingin tahu tinggi. Seperti anda!
  • Menginginkan passive income dari internet, khusunya blog.

Langkah selanjutnya adalah dengan mengerti sejauh mana audiens mau “membayar” untuk menyelesaikan masalahnya. Jadi, akan selalu ada pengkelasan niche apa yang paling profitable. Kita disini berbicara market Indonesia ya.

Kita buat contoh akan membuat blog tentang social media marketing. Jadi audiensnya yaitu berkisar antara pebisnis online yang promosi produknya menggunakan sosial media.

Untuk mendapatkan revenue dari blog, kira-kira sales funnelnya akan seperti ini:

  • Kita menulis konten artikel untuk menarik audiens ke blog.
  • Berikutnya kita membuat ebook “checklist killer social media marketing” yang bisa didownload audiens. Ebook ini kita sebut lead magnet, kita dapat database email audiens yang mendownload.
  • Berikutnya kita masukkan link affiliate beberapa produk yang relevan.
  • Terakhir, kita menawarkan online course atau coaching “social media marketing untuk melejitkan bisnis anda”.

Bagus, tidak ada yang salah dengan alur pendekatan seperti diatas.

Ikuti terus perkembangan update blog ini untuk mendapat info tentang leads generation dan email marketing.

Faktanya, dengan pendekatan seperti contoh diatas kita bisa melejitkan potensi pendapatan blog secara drastis! Begini..

Audiens awal kita yaitu orang yang ingin promosi produknya dengan media sosial. Bagaimana jika kita ganti menjadi audiens dengan skala bisnis yang lebih besar. Contoh orang yang bekerja sebagai social media manager di agensi digital. See? yang awalnya kita menarget individual kini naik kelas ke level company. Kenapa? kita ambil umumnya saja bahwa sumberdaya (uang) company lebih besar dari individual, jadi company jauh lebih berpotensi membayar untuk sebuah solusi yang kita tawarkan.

Catatan: Ini juga bagus jika anda adalah seorang profesional berpengalaman yang baru memulai blog. Tanpa menunggu ribuan trafik datang, anda punya kemungkinan “dibayar” lebih cepat dengan memberikan coaching/konsultasi ke audiens. Tentunya dengan harga yang sesuai, tidak berat bagi company yang ingin meningkatkan kualitas SDM mereka. Coba itung-itungan sendiri, dari 50 visitor perhari, dalam sebulan ada 1 orang yang membeli jasa konsulting anda seharga 2 juta. Masuk? Itu contoh yang paling gak muluk dulu ya.

Jika dibreakdown lagi potensinya masih banyak, misal dengan menawarkan sesuatu yang mengharuskan audiens membayar secara kontinyu, kita sebut subscription. Tapi pembahasan poin ini cukup dulu. Kita lanjut ke hal yang membuka pikiran saya tentang “earn money from your laptop”, yap, Affiliate Marketing. Tadi sudah sedikit saya sebut kata affiliate. Berikut penjelasan korelasi blog dengan affiliate marketing.

2. Menentukan Niche Blog: WAJIB Ada Program Affiliate Marketing-nya.

Sejak pertama tersilaukan oleh make money online, Affiliate Marketing dan Ads Publisher yang paling mengganggu pikiran saya. Arahnya jelas, passive income, juga jelas, gak bisa instan.

cara menentukan niche blog yang menghasilkan

Sederhanya, affilate marketing yakni merekomendasikan produk orang lain dengan imbalan komisi jika audiens membelinya melalui kita. Prakteknya? Disini kita akan belajar. Membuka peluang monetisasi dengan affiliate marketing dapat diperbesar jika kita paham bagaimana cara menentukan niche blog lhooo…

Di awal artikel sudah saya tekankan, kita akan tinggalkan keinginan membuat blog yang tidak profitable. Blog seperti apa?

Contoh:

  • Blog keluarga, membahas tentang kegiatan keluarga sehari-hari.
  • Personal blog, membahas hobby seseorang yang menyenangkan.
  • Beberapa kegagalan blog saya, sudah tenggelam semua. You don’t need to..

Mungkin akan menyenangkan bagi seseorang untuk menulis artikel untuk jenis-jenis blog yang saya sebutkan diatas. Profitable? saya tidak bisa nge-judge, tapi kita bicara blog dengan potensi paling optimal untuk dimonetize.

Rumusnya sederhana:

  • Untuk “kenyang” dari blog, terapkan affiliate marketing.
  • Agar affiliate marketing berjalan, tingkatkan rank blog di search engine untuk dapatkan trafik.
  • Optimasi keyword yang potensi penghasilan affiliatenya paling tinggi.

Banyak metode riset keyword yang complicated, tapi ini adalah shortcut yang tepat. Yakni dengan menambahkan kata “terbaik” untuk tiap keyword.

Contoh, masih tentang social media, marketing:

  • Tools automasi instagram terbaik.
  • Tools live streaming multi-platform terbaik.
  • Tools kelola akun sosmed dalam satu dashboard terbaik.

Audiens mencari informasi detail produk yang mereka perlukan. Mereka memerlukan pembahasan mendalam plus-minus produk tersebut sebelum memutuskan untuk membeli. Saya ada di posisi ini ketika ingin beli sesuatu secara online maupun offline. Anda juga? jika benar silahkan lanjut membaca.

Tren ini mulai datang ke market Indonesia setelah sebelumnya terjadi di market internasional dimana jika kita search produk dengan keyword tambahan “terbaik” maka yang muncul adalah konten review. Sekedar review? coba perhatikan. Selalu ada link affiliate didalamnya. Saya mendapat data beberapa pihak melakukan riset di market internasional setidaknya hampir 50% orang membeli produk melalui rekomendasi, bukan langsung dari website pemilik produk.

Mungkin seperti anda, saya suka membaca artikel yang berbentuk list produk-produk terbaik untuk suatu keyword. Mereka ber-affiliate marketing. Bahkan mungkin secara tidak sadar kita pernah beli produk lewat link yang ada di artikel mereka, kan?

Jika anda pemula, setelah membaca artikel ini sampai bagian ini, anda akan dengan mudah menemukan blog yang dimonetize dengan affilate marketing. Congrats, one step forward.

Catatan: saya akan mencoba update list blog affiliate Indonesia yang layak anda jadikan referensi.

3. Manfaatkan Pengaruh Anda (Personal Brand).

Jujur saja tahap ini adalah eksperimental. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, pengalaman dan orang mengenal siapakah anda akan sangat membantu dalam membuat blog yang sukses. Ya, gunakan influence anda, personal branding anda.

Coba bayangkan jika anda sudah punya branding sebagi social media manager. Buat blog dan tuangkan pengalaman anda. Value yang anda berikan akan membuka jalan untuk kolaborasi dengan banyak pihak, expossure meningkat, visitor blog anda juga makin meningkat. Welcome cuan.

Bagaimana jika anda benar-benar baru memulai dan belum ada koneksi yang relevan dengan topik blog anda? Saya belajar dari ebooknya mas Dewa Eka Prayoga. Kontak saya lewat facebook kalau mau, GRATIS kok.

Sedikit pembahasan untuk bab ini. Praktek anda adalah jawabannya. Kita lanjut ke bagian penting dalam pembahasan cara menentukan niche blog, Riset Keyword.

2. Cara Menentukan Niche Blog dengan Riset Keyword

bagaimana cara menentukan niche blog pribadi yang mengasilkan untuk pemula

Menentukan niche blog bisa saja dengan metode ngasal. Tapi kita tidak melakukan itu. Gunakan data. Caranya? Riset!. Dengan riset kata kunci kita bisa tahu, “apakah ada orang yang mencari artikel yang akan kita tulis? Berapa jumlahnya? Sepadankah dengan effort saya untuk membuat artikel?”

Tiap artikel di blog kita nantinya harus ada fokus keywordnya. Jika keyword yang ditarget tidak ada yang mencari, sulit mendatangkan visitor.

Oya, yang saya sebut “orang mencari” ini artinya orang yang melakukan pencarian menggunakan search engine. Termasuk kita setiap harinya. Trafik yang seperti ini dari sini kita sebut trafik organik, yang bisa dibilang trafik kualitas teratas. Jadi kita harus punya dasar tentang Search Engine Optimation (SEO). Tenang, blog ini juga akan update tentang SEO.

Berbicara data, anda memerlukan tools SEO terbaik. Ada banyak sekali tools yang bisa anda pakai. Anda bisa membandingkan fitur masing-masing tools sebelum membelinya. Baca ulasannya di update artikel Tools SEO Terbaik.

Break >> Gunakan waktu anda untuk menentukan tools SEO mana yang cocok digunakan. Bookmark halaman artikel ini dan lanjutkan setelah anda siap menggunakan tools SEO. Tekan Ctrl+D.

Dari sini saya anggap anda sudah memiliki tools SEO. Kita mulai riset keyword. Apapun keywordnya, cari yang search volume tinggi dan kompetisi rendah. Search volume tersedia dalam bulan, dan keyword difficulty tersedia dalam skala 0-100. 

Saya tidak bisa memberikan range berapa jumlah search volume yang termasuk tinggi atau rendah. Contoh volume 1000/bulan, artinya dalam 1 bulan ada 1000 audiens potensial anda. Cukup atau tidaknya masing-masing dari anda yang bisa menilai. Untuk keyword difficulty range 0-25 (rendah), 26-50 (sedang), 51-75 (tinggi), dan 76+ (sangat tinggi). 

Saya tekankan lagi karena kita baru membangun, cari yang search volume tinggi dan kompetisi rendah. Temukan keyword pertama anda menggunakan tools SEO dengan parameter yang telah dijelaskan diatas.

Hanya 2 Jenis Artikel

Mulai tahap ini kita bedakan 2 jenis artikel, yakni artikel pilar dan penghasil uang.

1. Artikel Pilar.

Keyword yang mempunyai search volume sangat tinggi. Biasanya keyword difficulty juga tinggi. Artikel jenis ini sangat berpotensi mendatangkan trafik yang banyak.

Contohnya: “Panduan Cara Meningkatkan Followers Social Media Dengan Cepat”. Tipe artikel seperti ini memiliki audiens yang belum tentu arahnya. Maksudnya kita bisa menerka mungkin mereka ingin ternak akun instagram, mungkin ingin jadi artis tiktok, atau mungkin mereka memang social media manager. Jadi jumlah audiens potensialnya besar.

Untuk awal, buat 3-5 artikel pilar. Dengan itu, banyak visitor yang bisa disaring namun artikel lebih susah untuk dimonetize. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan database visitor (email list) serta mengarahkan mereka ke jenis artikel penghasil uang.

2. Artikel Penghasil Uang.

Keyword yang mempunyai search volume sedang. Biasanya keyword difficulty rendah atau sedang. Artikel ini digunakan untuk mendapatkan revenue, dalam hal ini komisi affiliate. Kita sebut keyword ini sebagai “high intent” yakni dimana seseorang punya alasan dan maksud jelas dan peluang take action sangat tinggi. Paham ya?

Contohnya: “Tools Automasi Instagram Terbaik”. Tipe artikel ini memiliki audiens yang jelas arahnya. Mereka mencari tools yang bisa menjawab permasalahannya, yakni tools automasi.

Setelah membuat artikel pilar, postingan selanjutnya gunakan artikel jenis ini. Buat review produk yang ada program affiliatenya. Cara menemukannya googling saja “affiliate + keyword”. Misal “affiliate tools instagram”.

Jadi secara garis besar: buat blog dengan artikel yang memiliki “high volume keyword” untuk artikel pilar dan “high intent” untuk artikel penghasil uang.

Next, setelah selesai dengan keyword kita lanjut ke tujuan membuat blog.

3. Tips Bonus Menentukan Niche: Tulis Tujuan Membuat Blog.

1. Milestone Jangka Pendek.

Buat semacam jurnal, atau lebih tepatnya kita sebut Milestone. Buat target jangka pendek. Tiap checklist apa yang harus kita lakukan harus disertai tanggal. Misal kita buat:

  • Buat 3 artikel dengan 2000 kata deadline 1 Februari.
  • Selesaikan halaman-halaman penting di blog 7 Februari.
  • Buat 3 artikel untuk guest post deadline 14 Februari.
  • 500 visitor blog per bulan deadline 28 Februari.
  • 50 subscriber blog deadline 7 Maret

2. Alasan Membuat Blog.

Simple saja. Tulis alasan anda mengapa anda ingin membuat blog. Ingat di awal sudah saya sampaikan anda tidak perlu membaca panduan ini jika berencana membuat blog sebagai wadah hobby ya. Jadi tulis mengapa anda ingin membuat blog sebagai aset digital. Sebagai contoh saya membuat blog untuk mewujudkan keinginan memiliki sumber penghasilan tanpa harus meninggalkan keluarga, dll. Time freedom lah, klise ya hehe.

Jadi intinya, buat self reminder yang kuat dan tidak bisa ditoleransi agar anda disiplin. Karena sesuatu yang tidak ada deadline dan punishmentnya sangat mudah untuk kita tinggalkan. Sepakat?

Kesimpulan

Beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum membuat blog yang profitable: menentukan niche blog sesuai dengan potensi pendapatan audiens, peluang affiliate marketing, dan personal branding. Lakukan riset keyword untuk menemukan “high volume” dan “high intent” keyword sebagai bahan membuat artikel pilar dan artikel penghasil uang. Tulis tujuan membuat blog untuk memudahkan tracking progres blog anda.

Oke setelah semua langkah awal cara membuat blog sudah dilakukan, tahap selanjutnya adalah langkah-langkah membuat blog.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *